Selasa, 22 Maret 2011

2.kenapa timbul isu istilah pribumi dan non pribumi

Pertanyaan Bung Chan CT untuk menghilangkan noda kotor pada istilah
pribumi itu membuat saya kepingin nimbrung nih.

Saya setuju sama Bung Asahan. Bahwa istilah itu sendiri yang arti
harfiahnya tidak berkonotasi jelek, tidak perlu dihilangkan. Terlalu
banyak buang tenaga untuk menghilangkan suatu istilah. Lebih gampang
mengubah 'kesan' yang tersampaikan.

Bahwa sebelumnya istilah itu digunakan untuk kepentingan politik /
dipolitisir untuk memisahkan atau membedakan "kita/kami" dari "mereka"
sepertinya bisa dilawan lagi dengan cara politisir KONTRADIKTIF (heheheh
ini istilah beken dari perguruan sebelah)

Usul 'gila' saya adalah : tionghua lawan dengan cara politisir lagi,
jangan mau kalau dibilang non-pri, kalau ada yang bilang "kamu non-pri
yah?" langsung aja jawab, "saya pribumi koq" dengan demikian label jelek
pri- dan non-pri akan luntur sendiri. Dengan demikian tionghua sendiri
yang mendobrak pengkotak-kotakkan itu. Jangan mau dikotak-kotakin lagi.

(maap, saya bilang usul gila, abisnya waktu saya cetuskan diantara teman
dan kerabat, mereka komentarnya "gila luh" sambil ketawa-ketiwi dan
diskusi berhenti)

catatan:
pengertian pribumi menurut KBBI = penghuni asli, berasal dari tempat
yang bersangkutan.
{Dan tio-in berasal dari Indonesia, jadi berhak untuk menyandang sebutan
pribumi juga toh?}

Tapi kalau buka KBBI mencari pengertian asli...... kyaaaaa! Hehehehe.

-----Original Message-----
From: ChanCT [mailto:SADAR-RuTGJwh49Ls+Va1GwOuvDg@xxxxxxxxxxxxxxxx]
Sent: Friday, September 16, 2005 3:22 PM
To: HKSIS-Group; budaya_tionghua-hHKSG33TihhbjbujkaE4pw@xxxxxxxxxxxxxxxx
Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengapa harus mengharamkah istilah
Pribumi dan Non Pribumi?

Bung Asahan yang budiman,

Penegasan bung untuk mempertahankan penggunaan istilah "Pribumi"
cukup menarik, kita harus membuang segala pengertian kotor yang telah
menodai istilah "Pribumi" itu. Kata bung: "Kita bersihkan kata
dari semua noda dan kotoran yang diberikan oleh penguasa dan diktator
bangsa di masa lalu. Semua kita adalah pribumi-pribumi dari segala macam
ras dan suku, sama derajat dan semua kita adalah bangsa Indonesia yang
mencintai keadilan dan melawan semua bentuk diskriminasi politik,
ekonomi, kebudayaan maupun ras."

Setuju! Saya juga sangat setuju dengan pengertian bung itu. Tapi,
pernahkah bung pikirkan bagaimana cara menghilangkan noda dan begitu
kotornya, jahatnya pengertian yang selama ini melekat keras pada istilah
"Pribumi" itu? Bukankah salah satu cara yang dekat, adalah menghentikan
penggunaan istilah "Pribumi" dan "Non-Pribumi" itu, yang jelas selama
ini digunakan untuk mengkotak-kotak warga negara Indonesia ini menjadi,
"Pribumi" dan "Non-Pribumi" untuk sekelompok yang etnis Tionghoa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar